Minggu, 24 Januari 2021

WABAH VIRUS DAN BISNIS (Kritis Terhadap Negara Yang Abai Terhadap Rakyatnya Di "Komersilkan")

Oleh : Muhammad Muqrim
Bontang : Kamis, 14 Januari 2021

Dunia kesehatan seakan menjadi lahan bisnis ditengah wabah COVID-19 yang hari jni mewabah tidak hanya dinegeri ini, namun seluruh dunia demikian keadaannya.

Masyarakat dunia menjadi ketakutan dengan semakin ganasnya virus ini mewabah diseantero dunia, proses penyebarannya yang begitu massiv dan begitu sulit untuk di identifikasi semakin menambah kekhawatiran masyarakat dunia hari ini. Hal ini kemudian menjadi alasan bagi aparatut dan otoritas kelembagaan tertentu untuk melahirkan kebijakan yang bersifat darurat. Contoh misalnya otoritas transportasi baik darat, laut maupun udara, salah satu yang harus dipenuhi oleh calon penumpang adalah melampirkan hasil tes kesehatan tentang tidak terinveksi virus tersebut yang masa berlakunya berpariatif begitupun juga jenis tesnya yang terdiri dari beberapa pilihan misalnya tes rapid biasa dan tes rapid anti body, tergantung calon penumpang tersebut tujuannya kemana ( syarat dan ketentuan setiap daerah berbeda beda).

Bagi calon penumpang yang intensifasnya lebih besar bepergian dengan sarana dan prasarana umum seperti transportasi udara misalnya, tentu kebijakan ini merugikan baginya dengan adanya penambahan kos transportasi yang diwajibkan melakukan rapid tes entah itu rapid tes biasa atau rapid tes anti body.

Gambaran diatas tersebut baru pada satu profesi saja belum yang lain, misalnya aparatur sipil negara yang melakukan perjalanan dinas, kosnya tentu bertambah APBD disetiap daerah tentu akan mengalokasikan penambahan biaya perjalanan dinas, rakyat sebagai objek pajak tentu sangat dirugikan dengan hal hal yang demikian, belum lagi profesi profesi yang lain dan juga masyarakat biasa yang berkeinginan untuk mudik dan sebagainya.

Kebijakaan PSBB, STAY AT HOME dampaknya sangat buruk bagi kita semua tentunya, dimana masyarakat tidak bisa melakukan aktifitas secara normal seperti biasa, hal ini tentunya menjadi mimpi buruk bagi kita bagaimana  ini juga pasti mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat, dan tidak hanya itu saja, pada sisi dunia pendidikan juga mengalami keterpurukan yang luar biasa, dimana ketidak siapan negara menghadapi wabah virus ini sehingga infrastruktur belajar jarak jauh yang di putuskan ditengah pandemi ini tidak maksimal sehingga kualitas pendidikan yang didapatkan anak didik mengalami keterpurukan pula.

Hampir disemua aspek kehidupan ini lahir bisnis bisnis baru yang punya korelasi dengan wabah virus covid-19, buruknya lagi tidak ada pilihan lain selain patuh dan taat, untuk mengeluarkan kos tambahan dengan alasan salah satunya adalah asalkan tidak terjangkit. Kondisi ini seolah sengaja diciptakan oleh sekelompok orang ( pebisnis) untuk meraup keuntungan bisnisnya. Sangat tidak masuk akal bagi saya melihat kondisi bangsa hari ini yang seakan di intervensi oleh kepentingan kepentingan bisnis baik lokal maupun internasional. 

Rakyat indonesia sudah sakit secara medis, dari aspek sosial dan ekononi pun juga ikut sakit akibat dari virus covid -19, ini adalah musibah yang luar bisa dihadapi bangsa ini. Taat dan patuh adalah pilihan satu satunya yang harus di jalani dalam kehidupan keseharian kita, kalau tidak ingin mengalami sakit yang semakin berlebihan ( terjangkit virus). 

Negara harus hadir sebagai penjamin kesejahtraan dan kesehatan rakyat dibangsa ini, jangan menurup mata melihat kondisi bangasa hari ini yang seolah ditengah pendemi ini dimanfaatkan untuk membuka lahan bisnis baru demi kepentingan kelompok kelompok pengusaha tertentu untuk meraup keuntungan dari rakyat yang sedang sakit secara medis, sosial dan ekonominya.

#MerawatKeharmonisan #OpiniMuqrim

0 comments:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim