Minggu, 24 Januari 2021

ANGKA 12 % PENGANGGURAN WARISAN PEMERINTAHAN SEBELUMNYA (II)

Oleh Muhammad Muqrim
Bontang : 23 November 2020


Pemerintahan Bapak Sofyan Hasdam
-          Fokus pembangunan infrastruktur, jalan yang tadinya berlumpur  
       semua sudah di beton dan aspal,
       perkantoran yang megah  (hingga hari ini dinimati)
-          Minimya investasi karena memang bukan prioritas
-          Kota Bontang mulai menjadi kota tujuan para pencari kerja.

 Diawal pemerintahan bapak sofyan hasdam banyak memikirkan bagaiaman agar pelayanan publik lebih muda dijangkau oleh masyarakat sehingga beliau lebih fokus pada pembangunan infrastruktur pelayanan publik dan juga jalan untuk kemudahan akses perekonomian, pembangunan kala itu tentu sangat sulit dirasakan oleh pemerintah dimana APABD saat itu masih tergolong kecil apalagi investasi sangat minim (karena bukan prioritas), namun beliau mampu membangun akses jalan, Gedung perkantoran pemerintahan yang sangat megah yang hingga saat ini kita nikmati Bersama, karena itu pula beliau dikenal dengan julukan bapak pembangunan kota bontang.

 Pemerintahan Almarhum Bapak Adi Darma
-          Tidak lagi ada pembangungan infrastruktur perkatoran (harusnya lebih focus kesejahteraan 
        masyarakat)
-          Investasi kaltim 5 yang menyerap anggaran 7,6 triliun harusnya bisa mengurang angka 
       pengangguran secara massive.

 Berbeda misalnya dipemerintahan Almarhum bapak Adi Darma yang hanya menikmati hasil pembangunan pemerintahan sebelumnya dalam hal ini Gedung perkantoran yang megah, akses jalan tentunya, seharusnya dipemerintahan beliau lebih fokus untuk kesejahteraan masyarakat, baik itu mengatasi pengangguran yang begitu besar, apalagi di masa pemerintahan beliau berbagai investasi yang masuk kekota bontang begitu besar, contoh misalnya kaltim V (lima), negara menggolontorkan anggaran 7,6 triliun, tentu harapan besar masyarakat bahwa seharusnya ini mampu mengurai angka pengangguran saat itu (2013_2015) namun kenyataannya tidk demikian, angka pengngguran justru malah mengalami kenaikan diakhir masa periode beliu tahun 2015 sebesar 12 % yang kemudian diwariskan kepemerintahan selanjutnya.
 
Pemerintahan Bunda Neni Moernaeni
-          Diawal pemerintahan mengalami  devisit anggaran  APBD hingga 50%
-          Investasi yang sehat meski dalam kondisi devisit dan  mewabahnya  pandemic covid-19
-          Mampu mengurangi angka warisan 12% pengangguran hingga 9%
 
Di awal pemerintahan bunda neni sudah mulai di uji dengan terjadinya devisit anggaran yang menguras APBD hingga 50 %, namun itu tidaklah menjadi kendala dalam memajukan kota bontang, dilihat dari sehatnya investasi yang masuk ke kota bontang yang mampu meyerap tenaga kerja lokal, diakhir pemerintahan Kembali di uji dengan adanya pandei covid-19 yang begitu massive, lagi lagi tidak menyulut semangat beliau dalam memajukan kota bontang, terbukti diakhir periode beliau mampu mengurangi angka pengangguran yang tadinya  diwariskan pemerintahan sebelumnya 12% menurun menjadi 9% diakhir jabantannya.
 
Ketika menilai secara objektif tingkat keberhasilan pemerintah dari sejak awal kota bontang ini depenitif tentu akan bermuara ke pemerintahan bunda neni 2016 - 2021, yang begitu luar biasanya mampu keluar dari berbagai hambatan, cobaan dalam melaksanakan tanggung jawab dan amanah yang diberikan oleh rakyat bontang.
Tentu ini salah satu penilaian yang mendasar  dan objektif  menurut saya untuk tetap berada dibarisan 02 dalam rangka memenangkan perhelatan pemilu kada ini untuk melanjutkan kepemimpinannya 2 (Dua) periode walikota Bontang tahun 2020-2024 yang lebih sustainable (berkelanjutan).

#SalamDemokrasi

0 comments:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim