Bontang : 23 November 2020
-
Fokus pembangunan infrastruktur, jalan yang
tadinya berlumpur
semua sudah di beton dan aspal,
Diawal
pemerintahan bapak sofyan hasdam banyak memikirkan bagaiaman agar pelayanan publik
lebih muda dijangkau oleh masyarakat sehingga beliau lebih fokus pada
pembangunan infrastruktur pelayanan publik dan juga jalan untuk kemudahan akses
perekonomian, pembangunan kala itu tentu sangat sulit dirasakan oleh pemerintah
dimana APABD saat itu masih tergolong kecil apalagi investasi sangat minim
(karena bukan prioritas), namun beliau mampu membangun akses jalan, Gedung
perkantoran pemerintahan yang sangat megah yang hingga saat ini kita nikmati
Bersama, karena itu pula beliau dikenal dengan julukan bapak pembangunan kota
bontang.
Pemerintahan Almarhum Bapak Adi Darma
- Tidak lagi ada pembangungan infrastruktur perkatoran (harusnya lebih focus kesejahteraan
Berbeda misalnya
dipemerintahan Almarhum bapak Adi Darma yang hanya menikmati hasil pembangunan
pemerintahan sebelumnya dalam hal ini Gedung perkantoran yang megah, akses
jalan tentunya, seharusnya dipemerintahan beliau lebih fokus untuk
kesejahteraan masyarakat, baik itu mengatasi pengangguran yang begitu besar,
apalagi di masa pemerintahan beliau berbagai investasi yang masuk kekota
bontang begitu besar, contoh misalnya kaltim V (lima), negara menggolontorkan
anggaran 7,6 triliun, tentu harapan besar masyarakat bahwa seharusnya ini mampu
mengurai angka pengangguran saat itu (2013_2015) namun kenyataannya tidk
demikian, angka pengngguran justru malah mengalami kenaikan diakhir masa
periode beliu tahun 2015 sebesar 12 % yang kemudian diwariskan kepemerintahan
selanjutnya.
Pemerintahan Bunda Neni Moernaeni
- Diawal pemerintahan mengalami devisit anggaran APBD hingga 50%
- Investasi yang sehat meski dalam kondisi devisit dan mewabahnya pandemic covid-19
- Mampu mengurangi angka warisan 12% pengangguran hingga 9%
Di awal pemerintahan bunda neni sudah mulai di uji dengan terjadinya devisit anggaran yang menguras APBD hingga 50 %, namun itu tidaklah menjadi kendala dalam memajukan kota bontang, dilihat dari sehatnya investasi yang masuk ke kota bontang yang mampu meyerap tenaga kerja lokal, diakhir pemerintahan Kembali di uji dengan adanya pandei covid-19 yang begitu massive, lagi lagi tidak menyulut semangat beliau dalam memajukan kota bontang, terbukti diakhir periode beliau mampu mengurangi angka pengangguran yang tadinya diwariskan pemerintahan sebelumnya 12% menurun menjadi 9% diakhir jabantannya.
Ketika menilai secara objektif tingkat keberhasilan pemerintah dari sejak awal kota bontang ini depenitif tentu akan bermuara ke pemerintahan bunda neni 2016 - 2021, yang begitu luar biasanya mampu keluar dari berbagai hambatan, cobaan dalam melaksanakan tanggung jawab dan amanah yang diberikan oleh rakyat bontang.
Tentu ini salah satu penilaian yang mendasar dan objektif menurut saya untuk tetap berada dibarisan 02 dalam rangka memenangkan perhelatan pemilu kada ini untuk melanjutkan kepemimpinannya 2 (Dua) periode walikota Bontang tahun 2020-2024 yang lebih sustainable (berkelanjutan).
perkantoran yang megah (hingga hari ini dinimati)
- Minimya investasi karena memang bukan prioritas
- Kota Bontang mulai menjadi kota tujuan para pencari kerja.
- Minimya investasi karena memang bukan prioritas
- Kota Bontang mulai menjadi kota tujuan para pencari kerja.
- Tidak lagi ada pembangungan infrastruktur perkatoran (harusnya lebih focus kesejahteraan
masyarakat)
- Investasi kaltim 5 yang menyerap anggaran 7,6 triliun harusnya bisa mengurang angka
- Investasi kaltim 5 yang menyerap anggaran 7,6 triliun harusnya bisa mengurang angka
pengangguran secara massive.
Pemerintahan Bunda Neni Moernaeni
- Diawal pemerintahan mengalami devisit anggaran APBD hingga 50%
- Investasi yang sehat meski dalam kondisi devisit dan mewabahnya pandemic covid-19
- Mampu mengurangi angka warisan 12% pengangguran hingga 9%
Di awal pemerintahan bunda neni sudah mulai di uji dengan terjadinya devisit anggaran yang menguras APBD hingga 50 %, namun itu tidaklah menjadi kendala dalam memajukan kota bontang, dilihat dari sehatnya investasi yang masuk ke kota bontang yang mampu meyerap tenaga kerja lokal, diakhir pemerintahan Kembali di uji dengan adanya pandei covid-19 yang begitu massive, lagi lagi tidak menyulut semangat beliau dalam memajukan kota bontang, terbukti diakhir periode beliau mampu mengurangi angka pengangguran yang tadinya diwariskan pemerintahan sebelumnya 12% menurun menjadi 9% diakhir jabantannya.
Ketika menilai secara objektif tingkat keberhasilan pemerintah dari sejak awal kota bontang ini depenitif tentu akan bermuara ke pemerintahan bunda neni 2016 - 2021, yang begitu luar biasanya mampu keluar dari berbagai hambatan, cobaan dalam melaksanakan tanggung jawab dan amanah yang diberikan oleh rakyat bontang.
Tentu ini salah satu penilaian yang mendasar dan objektif menurut saya untuk tetap berada dibarisan 02 dalam rangka memenangkan perhelatan pemilu kada ini untuk melanjutkan kepemimpinannya 2 (Dua) periode walikota Bontang tahun 2020-2024 yang lebih sustainable (berkelanjutan).
#SalamDemokrasi
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim