Oleh : Muhammad MUqrim
Bontang
: 01 Desember 2020
Kejadian
ini disinyalir dilaukan oleh lawan politik yang hingga hari ini motif
penyerangannya tidak diketahui, sangat disayangkan ditengah marakanya kelompok
masyarakat mendeklarasikan pilkada damai dan anti money politik dengan adanya
kejadian ini pesta demokrasinya rakyat bontang menjadi ternodai.
Dugaan kemudian mengarah pada lawan politik bang
joni muslim yang melakukan penyerangan saat itu, tentu Ketika kita bicara
momentum dan kontestasi politik serta rivalitas politik beliau dalam perhelatan
pemilu kada ini tidak lain adalah paslon nomor 1, karena dalam kontestasi
politik yang dihelat di Kota Bontang ini hanya ada 2 (dua) peserta Pemilu Kada yaitu
paslon no 1 dan paslon no 2.
Tentu ini
menjadi preseden buruk bagi paslon no 1 karena Ketika bicara tentang teglaine
(jargon) yang di usung paslon no 1 (satu) yang bernarasi Bontang Beradab dan
Bersinar, tentu Ketika kita melihat perilaku dan Tindakan yang dilakukan oknum
yang diduga tim pemenangan paslon no 1 (satu) sama sekali tidak ada cerminan
dalam tagline tersebut yang katanya BERADAB.
Tidak
hanya itu saja, perilaku ini sangat tidak etis dan bertentangan dengan asas
asas demokrasi yang dimana mereka jauh hari sebelumnya melakukan deklarasi
pilkada damai dan anti money politik, kondusifitas kota bontang benar benar
mereka pertaruhkan, merka tidak memikirkan bagaimana seandainya disaat
terjadinya penyerangan malam itu mengakibatkan sebuah kerusuhan besar yang
berdampak pada masyarakat luas yang kemudian masyarakat menjadi korban akibat
ulah yang tidak mencerminkan sikap yang beradab itu. Bisa dipastikan bahwa
cacian dan makian akan menjadi makanan sehari hari mereka.
Di sisi
lain tentu dari pihak yang diserang yang kebetulan kediaman Bang Joni Muslim dan
juga sekertariat MPC PEMUDA PANCASILA Kota Bontang tidak akan tinggal diam,
malam dimana kejadian tersebut sangat disyukuri karena yang berada di kediaman
dan sekretariat hanya ada kurang lebih 10 orang saja, bagaimana seandainya
sesaat sebelumnya dimana ada sekitaran 200 orang pengurus kemudian mereka
datang melakukan penyerangan, tentu bentrokan besar itu tidak bakalan bisa
terhindarkan lagi, dan bisa dipastikan bahwa Bontang tidak akan lagi kondusif
karena adanya kejadian tersebut.
Ketika
bicara soal siapa yang dirugikan ? tentu pihak yang diseranglah yang kemudian dirugikan
baik dari sisi sikologi, materil dan inmateril dan tentu keberatan dengan
adanya kejadian ini, wajar Ketika pihak diserang melayangkan laporan kepihak
yang berwajib untuk kemudian dilakukan penindakan terhadap aktor intelektual
dibalik penyerangan tersebut termasuk provokator yang memancing terjadinya
keributan saat itu.
Ketika kemudian
bicara dari sisi politisnya ini merupakan poin plus bagi paslon nomor 2 (dua)
untuk mengambil simpati masyaraat di detik detik terakhir menjelang pencoblosan,
tidak menutup kemungkinan bisa saja Swing Voters (pemilih rasional) merubah arah dukunganya dan Undecided
Voters (pemilih abu abu) sudah mengambil sikap politik memilih paslon no 2
(dua) dengan adanya kejadian ini, berkaca diberbagai pilkada dan pilpres
sebelumnya, contoh misalnya pilpres 2014 lalu, Anis Baswedan mengatakan bahwa sikap pemilih
abu abu banyak dipengaruhi oleh peristiwa peristiwa diakhir masa kampanye dan
menjelang hari pencoblosan, dan rasionya sangat tinggi Anis Baswedan mengatakan
rasionya itu tujuh banding tiga.
Upaya
kemudian yang dilakukan pihak penyerang dengan melakukan pelaporan balasan
dengan dalil pemukulan, saya kira itu sah sah saja sebagai bentuk pembelaan dan
pembenaran asalkan kasus yang dialporkan itu tidak dijadikan sebagai kasus
tukar guling atau barter. Pihak yang berwajib harus bisa mengungkap fakta
dibalik penyerangan ini, sehingga masyarakat bisa menilai siapa sesungguhnya
dalang dibalik kejadian penyerangan ini dan tentu dengan adanya fakta tersebut
masyarakat akan memilik bahan pertimbangan yang baru dalam memilih pemimpin
yang akan memimpin kota yang kita cintai Bersama ini.
Wassalam.
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim