Minggu, 24 Januari 2021

MENGAPA HARUS RUMAH BANG JONI MUSLIM… ? DIA ITU CALON WAKIL WALIKOTA BONTANG 2021-2024.

Oleh       : Muhammad MUqrim

Bontang : 01 Desember 2020

Memanasnya dinamika politik Kota Bontang di perhelatan Pemilu Kada 2020 ini mengakibatkan terjadinya konflik horizontal, dimana pada tanggl 28 novenber 2020 pukul 00.30 terjadi penyerangan di kediaman bapak Joni Muslim yang merupakan calon Wakil Walikota Bontang yang berpasangan dengan Neni Moernaeni sapaan Bunda Neni, bang joni juga merupkan unsur pengurus inti di MPC Pemuda Pancasila Kota Bontang yakni sekertaris jendral.

Kejadian ini disinyalir dilaukan oleh lawan politik yang hingga hari ini motif penyerangannya tidak diketahui, sangat disayangkan ditengah marakanya kelompok masyarakat mendeklarasikan pilkada damai dan anti money politik dengan adanya kejadian ini pesta demokrasinya rakyat bontang menjadi ternodai.

Dugaan  kemudian mengarah pada lawan politik bang joni muslim yang melakukan penyerangan saat itu, tentu Ketika kita bicara momentum dan kontestasi politik serta rivalitas politik beliau dalam perhelatan pemilu kada ini tidak lain adalah paslon nomor 1, karena dalam kontestasi politik yang dihelat di Kota Bontang ini hanya ada 2 (dua) peserta Pemilu Kada yaitu paslon no 1 dan paslon no 2.

Tentu ini menjadi preseden buruk bagi paslon no 1 karena Ketika bicara tentang teglaine (jargon) yang di usung paslon no 1 (satu) yang bernarasi Bontang Beradab dan Bersinar, tentu Ketika kita melihat perilaku dan Tindakan yang dilakukan oknum yang diduga tim pemenangan paslon no 1 (satu) sama sekali tidak ada cerminan dalam tagline tersebut yang katanya BERADAB.

Tidak hanya itu saja, perilaku ini sangat tidak etis dan bertentangan dengan asas asas demokrasi yang dimana mereka jauh hari sebelumnya melakukan deklarasi pilkada damai dan anti money politik, kondusifitas kota bontang benar benar mereka pertaruhkan, merka tidak memikirkan bagaimana seandainya disaat terjadinya penyerangan malam itu mengakibatkan sebuah kerusuhan besar yang berdampak pada masyarakat luas yang kemudian masyarakat menjadi korban akibat ulah yang tidak mencerminkan sikap yang beradab itu. Bisa dipastikan bahwa cacian dan makian akan menjadi makanan sehari hari mereka.

Di sisi lain tentu dari pihak yang diserang yang kebetulan kediaman Bang Joni Muslim dan juga sekertariat MPC PEMUDA PANCASILA Kota Bontang tidak akan tinggal diam, malam dimana kejadian tersebut sangat disyukuri karena yang berada di kediaman dan sekretariat hanya ada kurang lebih 10 orang saja, bagaimana seandainya sesaat sebelumnya dimana ada sekitaran 200 orang pengurus kemudian mereka datang melakukan penyerangan, tentu bentrokan besar itu tidak bakalan bisa terhindarkan lagi, dan bisa dipastikan bahwa Bontang tidak akan lagi kondusif karena adanya kejadian tersebut.

Ketika bicara soal siapa yang dirugikan ? tentu pihak yang diseranglah yang kemudian dirugikan baik dari sisi sikologi, materil dan inmateril dan tentu keberatan dengan adanya kejadian ini, wajar Ketika pihak diserang melayangkan laporan kepihak yang berwajib untuk kemudian dilakukan penindakan terhadap aktor intelektual dibalik penyerangan tersebut termasuk provokator yang memancing terjadinya keributan saat itu.

Ketika kemudian bicara dari sisi politisnya ini merupakan poin plus bagi paslon nomor 2 (dua) untuk mengambil simpati masyaraat di detik detik terakhir menjelang pencoblosan, tidak menutup kemungkinan bisa saja Swing Voters (pemilih rasional)  merubah arah dukunganya dan Undecided Voters (pemilih abu abu) sudah mengambil sikap politik memilih paslon no 2 (dua) dengan adanya kejadian ini, berkaca diberbagai pilkada dan pilpres sebelumnya, contoh misalnya pilpres 2014 lalu,  Anis Baswedan mengatakan bahwa sikap pemilih abu abu banyak dipengaruhi oleh peristiwa peristiwa diakhir masa kampanye dan menjelang hari pencoblosan, dan rasionya sangat tinggi Anis Baswedan mengatakan rasionya itu tujuh banding tiga.

Upaya kemudian yang dilakukan pihak penyerang dengan melakukan pelaporan balasan dengan dalil pemukulan, saya kira itu sah sah saja sebagai bentuk pembelaan dan pembenaran asalkan kasus yang dialporkan itu tidak dijadikan sebagai kasus tukar guling atau barter. Pihak yang berwajib harus bisa mengungkap fakta dibalik penyerangan ini, sehingga masyarakat bisa menilai siapa sesungguhnya dalang dibalik kejadian penyerangan ini dan tentu dengan adanya fakta tersebut masyarakat akan memilik bahan pertimbangan yang baru dalam memilih pemimpin yang akan memimpin kota yang kita cintai Bersama ini.

Wassalam.

0 comments:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim