Minggu, 24 Januari 2021

PERSEPSI PUBLIK PASCA DEBAT KANDIDAT "Menakar Kualitas Calon walikota Bontang 2020"

Oleh : Muhammad Muqrim
Bontang: 8 November 2020

Instrumen Kampanye Paslon walikota dan wakil walikota Bontang pada pemilu kali ini meskipun dalam kondisi mewabahnya pandemi covid 19 yaitu debat kandidat secara virtual kenap virtul ? demi menjaga tidak terjadinya kerumunan massa yang berpotensi masyarakat bisa tertular virus covid 19.

Meskipun penyelenggaraan debat ini banyak terjadi kesalahan kesalahan secara teknis namun bukan hal yang substantif untuk diperdebatkan, yang menarik adalah persepsi publik dalam mengamati jalnnya debat bisa kita di lihat di komentar live streaming YouTube kpu, media sosial Facebook. Ada berbagi pandangan tentu ada yg positif dan ada yang negatif. Yang paling menonjol dalam diskusi diskusi media sosoial adalah statment Paslon no 2 yang mengatakan bahwa mungkin pak basri rase (Paslon No 2 )  selama ini tidur sehingga tidak mengetahui progres dan apa yg di lakukan pemerintahan sampai hari ini yang notabene pak basri adalah wakil walikota.

Secara logika memang tidak seharusnya Paslon no 2 Basri rase menanyakan tentang apa pencapaian Pemkot Bontang sampi hari ini dari aspek pembangunan  dan investasi di kota Bontang karena logiknya bagi saya pemerintahan dalam hal ini  walikota dan wakil walikota adalah satu kesatuan tentu dalam menjalankan roda pemerintahan punya fungsi dan peran masing masing namun bukan berarti koordinasi itu terputus, tentu sangat mustahil seorang wakil walikota tidak mengetahui apa yg telah dicapai oleh pemerintah. Ini akan menjadi pertanyaan publik, Jadi selama menjabat wakil walikota apa yang telah di perbuat ??? 

Apakah benar benar wakil walikota selam hampir 5 tahun ini hanya tidur ?

Dalam pemaparan visi dan misi masing masing Paslon yang juga merupakan pasangan walikota dan wakil walikota sebelumnya dan juga  mengusung visi dan misi pada saat pencalonan tahun 2015 seharusnya mengedepankan pembangunan berkelanjutan dimana seharusnya sama sama memiliki semangat untuk melanjutkan dan menyelesaikan program pembagunan yang belum tuntas di periode sebelumnya, dan beberapa gagasan gasan dan konsep yang baru. Karena bagi saya salah satu persoalan yang sangat klasik disetiap transisi kekuasaan dalam hal ini kepala daerah adalah persoalan tidak selarasnnya program yang diusung dengan program yang sementara berjalan dan bahkan mungkin saja ada yg masih dalam bentuk perencanaan agenda agenda pembangunan yang belum terealisasi selama lima tahun menjabat.

Program pembangunan yang tidak selaras dan tidak bersifat berkelanjutan inilah yang berpotensi mengakibatkan banyaknya kegiatan pemerintah yang mangkrak, diakibatkan oleh penguasa sebelumnya tidak terpilih lagi dan penguasa yang terpilih tidak melanjutkan pembangunan itu karena bagi dirinya tidak ada dalam program serta visi dan misi pada saat mencalonkan diri, sehingga itu terabaikan, ini sangat merugikan masyarakat, tentu ini  menghambur hamburkankan anggaran yang sumbernya dari masyarakat juga melalui pajak dan retribusi yang masyarakat bayar setiap tahunnya.

Ketika Paslon dalam pemaparan visi dan misi semua mengatakan mengusung program berkesinambungan maka tentunya yang layak mengatakan itu adalah incumbent dan tentu menilainya dari program yang di tawarkan untuk periode mendatang ketika terpilih apakah program itu ada relevansinya dengan pembangunan hari ini,  namun ketika programnya pun juga secara substansi tidak relevan dengan pembangunan hari ini maka konsep pembangunan berkesinambungan itu hanyalah retorika belaka. 

Sebenarnya masyarakat saat ini sudah cerdas dalam memilih pemimpinya, siapa yang layak dan tidak layak siapa yang ambisius dan siapa yang tidak mereka mampu melihatnya dari perilaku keseharian serta pencapaiannya dimasa lalu, visi dan misi adalah salah satu instrument penilaian masyarakat dalam menentukan pilihannya namu itu tidaklah dominan dalam mempengaruhi sikap dan pilihannya, namun tentunya ini tidak bisa di abaikan juga karena visi misi ini akan menjadi bahan evaluasi kedepan ketika terpilih. Masyarakat tentu akan menagih janji itu ketika terpilih dan tentu yang di tagih adalah apa yang tertuang dalam visi dan misi.

0 comments:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim