Oleh : Muhammad Muqrim
Bontang : 16 November 2020
Anggaran penyelenggaraan pemilu kada
Bontang 2020 yang di gelontorkan pemerintah daerah Bontang sebesar Rp. 20.000.000.000
secara hibah seharusnya bisa menimbulkan efek domino terhada kelangsungan
ekonomi kita meskipun tidak terlalu besar berpengaruh, contoh misalnya
percetakan baliho dengan memberdayakan percetakan yang ada di Bontang begitupun
alat alat peraga lainnya.
Termasuk misalnya
agenda agenda lain, termasuk debat kandidat sebagaimana sesi pertama
diselenggarakan di Bontang. Tentu efeknya dirasakan oleh masyarakat pastinya
termasuk pengusaha hotel, katering, dekorasi panggung, soud system dan lain
lain.
Namun berbeda
dengan debat sesi kedua kali ini, yang diselenggarakan di Samarinda yang
tentunya manfaatnya justru dirasakan oleh orang luar Bontang yang tidak
memiliki sama sekali sumbangsi PAD yang kemudian sebagian di gelontorkan untuk
penyelenggaran pemilukada di Kota Bontang
Ada apa dengan KPU
?
Membaca di berbagai
pemberitaan, pelaksanaan debat dilaksanakan di Samarinda karena pertimbangan
menjaga kondusifitas kota Bontang saya kira itu tidak logis bagi saya.
Kodim, Polres serta
Bawaslu tugasnya apa ?
Apakah dalam
memutuskan ini mereka tidak pernah dilibatkan ?
Saya kira ini perlu
di evaluasi dengan pertimbangan asas manfaat dan efektifitas serta efesiensi
anggaran, sebagai masyarakat penting kami mengetahui kenapa debat itu harus
kesamarinda secara detail oleh penyelenggara dalam hal ini KPU Kota Bontang.
#DemokrasiDamai
#MasyrakatBontangSejahtera
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim