Oleh :
Muhammad Muqrim
Bontang,
07 Februari 2021 ,23.50 wita.
Potret Hutan Magrove |
Tumbuhan Mangrove adalah
salah satu jenis tumbuhan yang memiliki akar kokoh, sehingga dapat meredam
gelombang, badai dan tsunami. Akar yang kokoh juga membuat Mangrove berfungsi
sebagai pelindung abrasi, penahan lumpur dan penangkap sedimen. Hal ini membuat
hutan Mangrove menjadi ekosistem utama pendukung kehidupan penting di wilayah
pesisir dan kelautan dan sebagai vegetasi endemik yang hidup di antara transisi
daerah laut dan daratan di kawasan pesisir, keberadaan hutan mangrove menjadi
penting sebagai sabuk hijau (green belt) bagi area pesisir dan sekitarnya.
Mangrove berfungsi sebagai peredam.
Bontang adalah daerah pesisir
yang secara geografis memiliki wilayah yang terdiri dari daratan dan lautan,
daratan yang hanya sekitar 30% sementara lautan sekitar 70% memiliki potensi
teregerus oleh hantaman gelombang laut yang mengakibatkan mengikisnya wilayah
daratan karena abrasi dan erosi. karena itu pemerintah bahkan perusahaan swasta
yang ada di kota bontang berbondong-bondong melakukan budi daya magrove baik
PT. PKT mauapun PT. BADAK.
Kedua perusahaan ini memilik
penangkaran, budidaya dan pembibitan magrove, keberadaannya tersebut didasari oleh
kesadaran bahwa Kota Bontang perlu perhatian lebih terutama terhadap
kelangsungan mangrove, mangrove ini perlu di rawat, dijaga dan di remajakan sehingga
kedepan tidak mengalami kepunahan yang bisa mengakibatkan terjadinya erosi dan
abrasi pantai yang berpotensi merusak wilayah kita khusus daerah yang berada di
bibir pantai.
Pagung adalah daerah pesisir
di kota bontang yang memiliki potensi wisata mangrove yang luar biasa,
pemerintah cukup konsisten dalam menjaga ekositem dan kelangsungan pertubuhan
magrove ini , di buktikan dengan di bukanya wisata manggrove di beberapa titik
di kota bontang, misalnya berbas pantai, salebba, dan sekitar kawasan perumahan
BSD. pagung cukup menarik karena letaknya berada di sisi selatan kota bontang,
ketika ini bisa di realisasikan untuk tempat wisata baru, pemerataan destinasi
wisata magrove di Kota Bontang bisa di wujudkan.
Produk Domestic Bruto (PDB) sektor
pariwisata sejak tahun 2019 mengalami penurunan karena dampak dari pandemi
virus corona covid-19, diharapkan di tahun 2021 sampai tahun 2024 bisa pulih Kembali,
sehingga sector pariwisata kedepannya mampu menjadi penyumbang devisa untuk
negara.
Senada dengan ini, harapan beberapa
pelaku usaha pariwisata misalnya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
Maulana Yusran kepada Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif yang baru di tengah pandemi covid-19 adalah penyelamatan sektor-
sektor pariwisata, tidak dibutuhkan kebijakan baru di tengah pandemik hari ini,
yang dibutuhkan adalah itu tadi, bagaimana bentuk aksi Kementrian Pariwisata dalam
menyelamatakan spot-spot wisata berpotensi dan sektor wisata yang sudah
berjalan hari ini namun mengalami gangguan dari mewabahnya pandemi virus corona
covid-19 ini.
Harapan kita tentunya, semua
daerah mampu mendorong munculnya spot spot pariwisata, termasuk mislanya mangrove
yang memang merupakan potensi yang dimiliki oleh Kota Bontang saat ini yang letaknya
berada di wilayah bibir pantai. Ini juga sejalan dengan harapan Komisi II DPRD
Kota Bontang untuk menumbuh kembangkan sektor pariwisata yang belum terjamah
atau tersentuh oleh pemerintah kota bontang hari ini sebagai sumber Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
Sumber bacaan :
https://tirto.id/bappenas-prediksi-kontribusi-pdb-pariwisata-belum-pulih-sampai-2024-fJMz
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim