Oleh : Muhammad MuqrimBontang, 31 Juli 2021
Pandemi covid-19 tidak juga menunjukkan penurunan secara drastis meskipun upaya pemerintah dalam melakukan penanganan sudah dianggap maksimal, apalagi dengan mengalokasikan anggaran yang begitu besar yang bersumber dari APBD tahun 2021 Kota Bontang.
Pemerintah Kota Bontang sampai menganggarkan senilai 210 milyar rupiah dalam rangka pemulihan ekonomi sejak tahun 2021 secara bertahap. Untuk tahap awal 8 persen dulu dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang direfocussing,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bontang, Aji Erlynawati, sumber : kitamudamedia.com Kamis (01/4/2021).
Beberapa waktu lalu juga kita sama sama mendengar informasi tentang wacana refocussing lagi senilai 20 milyar rupiah peruntukannya adalah pembayaran nakes yang sempat tertunggak, hal itulah yang melatar belakangi wacana kembalinya dilakukan refocussing anggaran untuk penanganan covid-19. Namun yang menjadi pertanyaan kemudian adalah kemana anggaran yang senilai 210 milyar tersebut yang hingga hari ini kita tidak melihat bentuk realisasi dilapangan, apakah itu bentuk bantuan langsung tunai, maupun bantuan sosial lainnya terutama bagai para pelaku UMKM yang merupakan pilar perekonomian kita saat ini.
Hampir semua bantuan yang ada hari ini merupakan donasi dari pihak perusahaan, baik itu sembako maupun alat APD untuk para nakes yang berada di garda paling depan untuk memerangi virus corona ini. Alangkah ironis keadaan kita hari ini, dengan anggaran yang besar yang sudah dialokasikan oleh pemerintah tapi tak satupun wujud bantuan secara nyata terlihat dimasyarakat hingga hari ini, bahkan wacana bantuan 250 ribu per kepala keluarga masih dalam tahap verifikasi. Entah beras 400 gram yang dijanjikan sudah sampai pada tahap mana itu juga belum diketahui.
Kalau beberapa hari yang lalu saya secara gamblang menanyakan kemana anggaran 120 milyar yang bersumber dari 10 persen APBD Kota Bontang tahun 2021, saat ini pertanyaannya pun sama, kemana anggaran 210 milyar yang sudah di alokasikan melalui refokusing anggaran selama tahun 2021 ini, ini baru akhir bulan juli, anggaran sebesar itu sudah dinyatakan belum mencukupi, untuk beberapa bulan kedepan berapa lagi kira kira anggaran yang dibutuhkan untuk sampai diakhir tahun ?
Kita semua tentu tidak akan keberatan ketika itu dialokasikan dan digunakan sesuai peruntukannya, namun ketika itu tidak sesuai peruntukannya tentu akan menjadi sorotan. Dibutuhkan transparansi pemerintah dalam pengelolaan keuangan daerah tersebut, ini juga sebagai bentuk keterbukaan informasi publik dan transparansi. Jangan ada dusta diantara kita.
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim