Oleh
: Andi Ade Lepu, SH
Penulis Buku & Pemerhati Sosial, Politik & Kebijakan Publik
Bontang, 9 Februari 2023
Gambar : Andi Ade Lepu, SH. Penulis Buku |
1.
The Law of Vibration. Segala sesuatunya bergetar. Tidak ada yang diam atau
statis. Setiap getaran memiliki frekuensi yang sama dan akan saling menarik.
Sikap optimisme akan menarik optimisme,
dan sebaliknya. Kegembiraan akan menarik
kegembiraan, kemurungan dengan kemurungan, begitu seterusnya. Segala
sesuatu adalah energi yang bergetar dan memiliki frekuensi yang terus
dipancarkan ke sekitarnya. Maka, energi kita akan dominan tergantung di
lingkungan mana kita berada. Engkau adalah siapa temanmu, siapa pergaulanmu,
dan apa fokusmu. Karena itu fokuslah pada apa yang menjadi visi dan
keinginanmu, dan bukan apa yang tidak kau inginkan. Engkau adalah apa yang
engkau pikirkan. Berpikir, fokus, dan beredar di orbit yang benar. Pesannya
mungkin begitu.
2.
The Law of relativity. Hidup ini relatif. Kita tidak akan pernah mampu memahami
sesuatu sampai kita hubungkan dengan sesuatu yang lain. Relativitas itu
memiliki nilai, sifat, kualitas, dan makna; jika mengukurnya dan
menghubungkannya dengan yang lain. Maka menjadi penting menghubungkan sesuatu
yang sepadan agar kita tidak over atau under estimate terhadap sesuatu.
Misalnya jika kita selalu menghubungkan situasi kita dengan yang lebih baik di
atas akan membuat kita cenderung mengeluh dan galau. Agama memberi solusi dalam
relasi ini: bandingkan situasimu dengan yang di bawah supaya kamu bersyukur,
lalu bandingkan dirimu dengan situasi orang-orang yang jauh di atasmu agar kamu
bersabar. Kira-kira begitu.
3.
The Law of cause and effect (hukum sebab akibat). Hukum kausalitas ini mengikat
apa pun dan siapa pun dalam dunia ini. Setiap aksi akan memicu reaksi yang
setara. Setiap sebab akan melahirkan akibat . Maka kita perlu mewujudkan
sebabnya, agar bisa meraih akibat yang diinginkan. Jika kita memunculkan sebab
yang baik, kita akan menemukan akibat yang baik pula. Begitu pun sebaliknya.
4.
The Law of polarity. Untuk saling meng-ada-kan, maka segala sesuatu dalam hidup
ini memiliki pasangan. Ada panas ada dingin. Ada baik ada buruk. Kita perlu
melihat sesuatu tidak dari satu sisi saja. Lihatlah semua sudut, terutama sisi
baiknya sebelum mengambil kesimpulan apa pun. Petikan pelajarannya seperti itu.
5.
The Law of rhythm. Hidup adalah ritme. Ia mengalami siklus yang tiada henti.
Ada siang ada malam. Ada kemunculan ada kepergian. Ada pasang ada surut. Ada
awal ada akhir. Ada pertemuan ada perpisahan. Semua berjalan dalam kondisi
selalu berubah. Tak ada yang tetap kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan itu
sifatnya kontinyu dan berlangsung terus menerus. Fainna ma’al usri yusran (maka
di antara kesulitan akan datang kemudahan; _Asy-Syarh: 5). Jangan lupa diri
saat di atas, seperti pula halnya bersabarlah saat sedang terpuruk di bawah.
6.
The Law of Gestation. Segala sesuatu berproses dan butuh waktu. Tidak ada yang
instan di dunia ini. Semua awalnya tidak sempurna dan akan berkembang menjadi
semakin sempurna. Maka tetap fokus dan sabar pada tujuan menjadi pilihan paling
bijaksana dalam semua kondisi.
7.
The Law of Transmutation. Segala sesuatu berubah seiring dengan energi yang
keluar dan masuk. Semua bersifat dinamis. Termasuk pikiran kita. Karena
pikiranmu adalah energi kreatif, maka semakin engkau memfokuskan pikiranmu pada
hal yang kau inginkan, semakin kuat pula hal yang akan mengubah energi tersebut
menjadi kenyataan. Engkau adalah hari ini, dan akan terus menjadi besok yang
lebih berkualitas.
Alam
semesta ini memiliki banyak hukum-hukum. Tapi tulisan ringan di atas kiranya
cukup sebagai bahan kita untuk saling berpesan dan berdiri di depan cermin: Di
mana posisi produktif saya di 7 hukum kosmis itu?
Fastabiqul
Khairat..
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim