Kamis, 09 Februari 2023

SEVEN COSMIC LAWS (TUJUH HUKUM SEMESTA WILLIAM WALKER ATKINSON)

Oleh : Andi Ade Lepu, SH 
Penulis Buku & Pemerhati Sosial, Politik & Kebijakan Publik
Bontang, 9 Februari 2023

Gambar : Andi Ade Lepu, SH. Penulis Buku

William Walker Atkinson adalah seorang spiritualis sekaligus filsuf barat  yang mengemukakan bahwa alam semesta ini memiliki tujuh hukum yang berlaku umum. Kita akan menuliskan di sini sebagai percakapan ringan di Kamis yang teduh ini.

1. The Law of Vibration. Segala sesuatunya bergetar. Tidak ada yang diam atau statis. Setiap getaran memiliki frekuensi yang sama dan akan saling menarik. Sikap optimisme akan menarik  optimisme, dan sebaliknya. Kegembiraan akan menarik  kegembiraan, kemurungan dengan kemurungan, begitu seterusnya. Segala sesuatu adalah energi yang bergetar dan memiliki frekuensi yang terus dipancarkan ke sekitarnya. Maka, energi kita akan dominan tergantung di lingkungan mana kita berada. Engkau adalah siapa temanmu, siapa pergaulanmu, dan apa fokusmu. Karena itu fokuslah pada apa yang menjadi visi dan keinginanmu, dan bukan apa yang tidak kau inginkan. Engkau adalah apa yang engkau pikirkan. Berpikir, fokus, dan beredar di orbit yang benar. Pesannya mungkin begitu.

2. The Law of relativity. Hidup ini relatif. Kita tidak akan pernah mampu memahami sesuatu sampai kita hubungkan dengan sesuatu yang lain. Relativitas itu memiliki nilai, sifat, kualitas, dan makna; jika mengukurnya dan menghubungkannya dengan yang lain. Maka menjadi penting menghubungkan sesuatu yang sepadan agar kita tidak over atau under estimate terhadap sesuatu. Misalnya jika kita selalu menghubungkan situasi kita dengan yang lebih baik di atas akan membuat kita cenderung mengeluh dan galau. Agama memberi solusi dalam relasi ini: bandingkan situasimu dengan yang di bawah supaya kamu bersyukur, lalu bandingkan dirimu dengan situasi orang-orang yang jauh di atasmu agar kamu bersabar. Kira-kira begitu.

3. The Law of cause and effect (hukum sebab akibat). Hukum kausalitas ini mengikat apa pun dan siapa pun dalam dunia ini. Setiap aksi akan memicu reaksi yang setara. Setiap sebab akan melahirkan akibat . Maka kita perlu mewujudkan sebabnya, agar bisa meraih akibat yang diinginkan. Jika kita memunculkan sebab yang baik, kita akan menemukan akibat yang baik pula. Begitu pun sebaliknya.

4. The Law of polarity. Untuk saling meng-ada-kan, maka segala sesuatu dalam hidup ini memiliki pasangan. Ada panas ada dingin. Ada baik ada buruk. Kita perlu melihat sesuatu tidak dari satu sisi saja. Lihatlah semua sudut, terutama sisi baiknya sebelum mengambil kesimpulan apa pun. Petikan pelajarannya seperti itu.

5. The Law of rhythm. Hidup adalah ritme. Ia mengalami siklus yang tiada henti. Ada siang ada malam. Ada kemunculan ada kepergian. Ada pasang ada surut. Ada awal ada akhir. Ada pertemuan ada perpisahan. Semua berjalan dalam kondisi selalu berubah. Tak ada yang tetap kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan itu sifatnya kontinyu dan berlangsung terus menerus. Fainna ma’al usri yusran (maka di antara kesulitan akan datang kemudahan; _Asy-Syarh: 5). Jangan lupa diri saat di atas, seperti pula halnya bersabarlah saat sedang terpuruk di bawah.

6. The Law of Gestation. Segala sesuatu berproses dan butuh waktu. Tidak ada yang instan di dunia ini. Semua awalnya tidak sempurna dan akan berkembang menjadi semakin sempurna. Maka tetap fokus dan sabar pada tujuan menjadi pilihan paling bijaksana dalam semua kondisi.

7. The Law of Transmutation. Segala sesuatu berubah seiring dengan energi yang keluar dan masuk. Semua bersifat dinamis. Termasuk pikiran kita. Karena pikiranmu adalah energi kreatif, maka semakin engkau memfokuskan pikiranmu pada hal yang kau inginkan, semakin kuat pula hal yang akan mengubah energi tersebut menjadi kenyataan. Engkau adalah hari ini, dan akan terus menjadi besok yang lebih berkualitas.

Alam semesta ini memiliki banyak hukum-hukum. Tapi tulisan ringan di atas kiranya cukup sebagai bahan kita untuk saling berpesan dan berdiri di depan cermin: Di mana posisi produktif saya di 7 hukum kosmis itu?

Fastabiqul Khairat..

0 comments:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim