Oleh : Muhammad Muqrim
Bontang, 04 September 2022
Kantor DPD II PARTAI GOLKAR SAMARINDA dan DPD I PARTAI GOLKAR KALTIM
Mungkin
baru kali ini dalam sejarah Golkar Kaltim terjadi kisruh tentang sekertriat
Patai Golkar di Kalimantan Timur terkhusus di samarinda yang notabene merupakan
kiblat bagi 9 DPD lain untuk medapatkan percontohan soal status kesekertariatan.
Hingga hari ini sejak 20 Agustus 2021 DPD II Partai Golkar Samarinda hengkang
dari sekertariat status sewa itu, hingga hari ini masih berkantor di DPD I partai
golkar kaltim dimana kantor DPD I golkar kaltim tersebut ternyata bermasalah
juga hingga akhir ini, Pemkot Samarinda mengklaim bahwa itu merupakan asset pemerintah
Kota Samarinda dengan ditandainya serifikat tahun 1998.
Berbagai
bantahan dari pihak pengurus di tingkat dpd II dan DPD I partai golkar bahwa polemik
ini tidaklah berpengaruh pada eksistensi partai golkar saya kira itu tidaklah
sepenuhnya benar bahwa tidak berpengaruh pada agenda agenda politik partai
golkar menjelang pemilu 2024 mendatang, sekertariat itu merupakan simbol sebuah
lembaga/organisasi dalam rangka mejalankan peran perannya secara kelembagaan,
tentu dampaknya ketika sekertariat atau kantor itu menjadi sebuah permasalahan
maka sudah barang tentu akan berpengruh besar terhadap keberlangsungan
perkumpulan itu secara kelembagaan.
Mirisnya
lagi walikota samarinda dengan tegas menyatakan tanah dan bangunan yang
merupakan asset pemerintah Kota Samarinda yang selama ini di kuasai dan
dimanfaatkan oleh pihak lain dalam hal ini partai golkar kota samarinda yang
berkantor saat itu. Artinya bahwa ada pesan tersirat yang disampaikan walikota
samarinda itu bahwasanya ada upaya penguasaan dan pemanfaatan asset miliknya
sehingga pemerintah berinisiatif untuk menertibkan assetnya.( Kompas.TV 23
agustus 2021 02;51 WIB)
Patai
golkar itu memang partai yang sangat dinamis dalam berkonflik, namun perlu kita
melihat juga konfliknya itu seperti apa, ketika itu menyangkut soal integritas
dan nama baik partai partai golkar saya kira itu tidak baik baik saja, ada yang
salah dalam hal ini. Entah soal mnajerial kepemimpinannya atau mungkin pola
komunikasi politiknya yang tidak baik secara internal maupun eksternal.
Dinamika
partai golkar yang selama ini terjadi kemudian menjadikan para kader lebih
dewasa dalam belembaga dan berkoflik itu tidak lebih pada persoalan eksistensi
kekuasaan dan positioning baik secara kelompok (gerbong) maupun personal kader.
Kejadian
terkait adanya polemik yang menyangkut sekertariat baik di DPD II Maupun di DPD
I Kaltim menegaskan bahwa ada yang salah dalam hal ini, sejak orde baru diawal
keberadaan partai golkar Kalimantan timur, mungkin baru kali ini terjadi kisruh
yang mempertentangkan soal kesekertariatan partai golkar. Ada apa ?
Yang
menarik karena pertentangannya itu dengan pemerintah daerah setempat selaku
pemilik asset yang sah, sehingga hal ini pun menjadi trandding topik di
berbagai pemberitaan media lokal maupun media sosial. Hal itu tentu sangat
berpengaruh terhadap kredibilitas partai, elektabilitas partai menjelang pemilu
2024 mendatang, persepsi publik tidak bisa di hindari, seakan ada ketidak
beresan dalam kepengurusan kali ini karena baru kepengurusan kali ini partai
golkar mengalami konflik soal sekertariat semenjak orde baru.
Ada 2
pertanyaan mendasar yang kemudian negative publik mempersepsikannya :
1. Mungkinkah
partai golkar abai terhadap kewajibanya ke pemerintah kota samarinda ?
2. Atau
mungkin komunikasi politik partai golkar yang tidak berjalan efektif ?
Dua hal
diatas tentunya merupakan kunci terjadinya polemik itu, bisa karena abai terhadap
kewajiban dan juga bisa karena pola komunikasi yang kurang baik sehingga
menimbulkan sebuah pertentangan satu sama lain. Hal itu menjadi pertanyaan yang
perlu di jelaskan secara terbuka ke publik oleh partai golkar kaltim maupun
kota samarinda sehingga kantong kantong suara golkar itu tidak bertanya Tanya,
apasih yang menjadi masalah yang sesungguhnya, sehinggu persepsi soal gagal
konsolidasi itu tidak menjadi opini yang seolah membenarkan bahwa kepengurusan
golkar periode kali ini memang tidak
baik baik saja.
Next Gagal Konsolidasi Ke-III……
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim