Oleh : Muhammad MuqrimBontang, 27 Agustus 2021
Gambar by google |
Mural adalah salah satu ragam seni rupa 2 dimensi yang dikerjakan pada media non-konversional (dinding). Mural sering disebut juga lukisan dinding. mural bersifat dekoratif dan dikerjakan oleh seniman spesialis mural (mural artist/ muralist). Sebelum negara ini merdeka mural kerap di jumpai di dinding dinding dan ruas jalan, mural kerap kali di buat untuk mengekspresikan sebuah gagasan dan kritik terhadap kondisi sosial kemasyarakatan dan juga kebijakan kebijakan pemerintah yang dinilai tidak relevan dengan kondisi kekinian oleh para seniman mural.
Sepekan terakhir mural menjadi viral sejak adanya kritik yang dianggap sebagai bentuk penghinaan sehingga mural gambar mirip presiden dengan bertuliskan "404 Not found" dihapus oleh pihak kepolisian setempat. Hal inipun menjadi sebuah perdebatan sepekan terakhir, ada berbagai narasi atau argumentasi berbagai pihak terkait persoalan ini, pro dan kontra tentunya semakin menjadikan dinamika ini menarik untuk simak.
Menurut bung haris ashar, penggiat Hak Asasi Manusia ini. Mural merupakan karya seni yang perlu mendapatkan apresiasi, bukan justru di kebiri atau kreatifitas seseorang ini terkesan dibunuh. Terkait dengan polemik mural gambar mirip presiden Jokowi Dodo "Saya membacanya bahwa ada banyak situasi di negeri ini yang presiden republik Indonesia yang hari ini adalah Joko Widodo yang ada di gambar itu, ingin dikatakan bahwa ada banyak sitausi dan problem yang presiden tidak, belum, atau gagal menanggulanginya," bahkan bung haris mengucapkan terima kasih kepada pembuat mural tersebut.
Harusnya ada space untuk mural di setiap daerah, bukan malah dihapus tapi di fasilitasi, tentu dengan mematuhi aturan aturan yang telah ditentukan, Imam B Prasodjo sosiolog universitas indonesia. Kalau melihat fenomena sial mural hari ini belum bisa dikategorikan sebagai gerakan politik yang terstruktur meskipun ada kesamaan di beberapa daerah namun itu hanya letupan letupan kecil ekspresi atau naluri kritik masyarakat. Adapun kesamaan tentu di era digital sekarang informasi itu mudah tersebar bahkan dalam hitungan detik orang bisa mengakses persoalan atau dinamika yang terjadi melalui medsos.
Burhanuddin muhtadi pakar dan pengamat politik mengatakan ada 2 (dua) pr bangsa ini yang pertama adalah kebebasan sipil dan demokrasi kalau kita melihat dari sisi tanan pemerintahan bisa dikategorikan sangat baik bahkan diatas rata rata dibanding negara negara berkembang lain. Pada tanggal 16 agustus 2021 presiden jokowi dodo menyatakan bahwa tidak risih terhadap kritikan lewat mural tersebut, itu biasa saja menurut presiden. Namun pada faktanya apa yang disampaikan presiden tersebut ternyata berbeda dengan yang terjadi didaerah, ada gap terkait pernyataan tersebut. Hampir seluruh mural yang dihapus dilakukan oleh satpol PP, artinya mewakili pemerintah daerah, harusnya pemerintah daerah tidak merespon mural itu secara berlebihan.
Menjatuhkan jokowi itu mudah, tinggal dipuji saja terus menerus karena pujian itu bisa membunuh bagi orang jawa, kalau tidak ingin itu terjadi harusnya mural ini yang justru di tempatkan di tempayang karena itu kritik yang baik untuk pemerintahan hari ini, pujian itu di tempatkan saja ditempat meludah kira kira begitu. Narasi itu secara tegas di ucapkan oleh sosok budayawan Sujiwo Tejo dan menitipkan pesan itu ke bang Ali Mochtar Ngabalin untuk disampaikan ke presiden Jokowi Dodo.
Dengan viralnya soal mural ini, muncul kemudian beberapa komunitas mengadakan sayembara mural dan itu sangat direspon oleh berbagai pihak, tidak terkecuali para tokoh tokoh politik negeri ini dan juga budayawan salah satunya Sujiwo Tejo. Secara tegas sangat mendukung adanya sayembara tersebut. Bagi dirinya itu baik untuk para seniman begitupun pemerintahan hari ini.
Dari berbagai pernyataan tokoh tokoh diatas, kesimpulannya bahwa pemerintah merasa risih dan tentunya panik dengan kemunculan mural yang nuansanya banyak mengkritik pemerintahan hari ini, akhirnya merespon kemunculan mural ini secara berlebihan dengan menghapusnya.
Sumber :
- Diskusi TV One. Mural Dihapus, Siapa yang
Risih ?
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim