Oleh : Muhammad Muqrim
Bontang, 4 Mei 2023
Gambar : foto RS tipe D, Sumber Bontang Post |
Memasuki tahun politik, tidak hanya di level nasional bahkan di level daerah saat ini pun terlihat banyak kejadian kejadian aneh menurut saya yang tidak punya korelasi kemudian menjadi buah bibir dan materi perbincangan di warung kopi.
Kita lihat misalnya dua hari terakhir dimana kehadiran seorang atau sosok dari Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP) Deputi Bidang Pembangunan Manusia menjadi tranding topik di berbagai pemberitaan media lokal dan media sosial lainnya, tidak terlepas juga cuitan politisi senior Kota Bontang mantan Walikota Bontang dua periode Sofyan Hasdam juga memberikan komentar yang sedikit menentang stetman deputi KSP yang bicara soal alih fungsi RS Tipe D Kota Bontang Yang memang hingga hari ini belum di fungsikan sejak usainya dibangun di tahun 2021 lalu.
Menurut saya, memang ada keanehan dalam sidak yang dilakukan oleh deputi KSP yang membidangi pembangunan Manusia tersebut, saya melihat tidak ada korelasinya seorang deputi pembangunan manusia bicara soal bangunan yang dianggap tidak layak di fungsikan sebagaimana peruntukannya untuk Rumah Sakit Tipe D.
Saya justru melihat kehadiran sosok tenaga ahli utama KSP bidang pembangunan manusia di kota bontang sedikit menaikkan tensi politik menjelang pemilu dan pilkada 2024 mendatang, hal tersebut pemicunya karena bangunan tersebut dibangun oleh Walikota sebelumnya dimana Walikota sebelumnya merupakan rival politik Walikota hari ini, dimana pada Pilkada 2024 mendatang masih akan menjadi rivalitas politik yang berat bagi Walikota hari ini, karena isunya mantan Walikota Bontang Bunda Neni masih punya keinginan untuk bertarung di Pilkada 2024 mendatang.
Terkait dengan KSP, saya pribadi juga kurang respek dengan stetmen yang di sampaikan terkait dengan Rumah Sakit Tipe D yang dianggap tidak layak, meskipun basic keilmuannya adalah seorang dokter namun bagi saya pribadi soal layak tidak layak itu tentu harus punya basis keilmuan minimal ada kajian yang komprehensif yang menjadi rujukan untuk kemudian bisa dikatakan bahwa itu layak atau tidak.
Saya justru akan lebih respek Ketika deputi KSP yang datang di Kota Bontang kemarin itu bicara soal pembangunan manusia, bagaimana dirinya mendorong pemerintah daerah meningkatkan IPM Indeks Pembangunan Manusia ditengah kuatnya ancaman soal stunting dan kendala kendala pembangunan manusia lainya dengan mendorong anggaran dari pusat untuk daerah Kota Bontang. Hal tersebut menurut saya akan justru lebih relevan dengan posisi dirinya dalam KSP yang membidangi pembangunan manusia.
Setelah melakukan penelusuran terkait kehadiran beliau di Kota Bontang, ada indikasi bahwa kehadiran beliau merupakan permintaan, kalau melihat irisan irisan antara dirinya dengan keberadaan pejabat pemerintah yang ada hari ini. Kalaulah apa yang saya duga itu adalah sebuah kebenaran maka sangat disayangkan Ketika kehadiran beliau tidak dalam rangka kedinasan yang murni sebagaimana kedatangan beliau untuk mengurai masalah (the bottleneck). Memberikan solusi-solusi. untuk program yang dilaksanakan pemerintah yang menurut hemat saya tentu sesuai bidangnya di KSP.
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim