By. Muhammad MuqrimBontang, 23 Januari 2022
Indonesia itu dari sabang sampai merauke, beraneka ragam budaya dan bahasa, adat istiada, tidak hanya tentang bahasa nasional yakni bahasa indonesia. Sunda, jawa, melayu, bugis, makassar dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu satu merupakan satu bingkai kebhinnekaan tunggal ika, berbeda beda tapi tetap satu.
Begitu juga tentang perpindahan Ibu kota negara, tidak hanya kita bicara kalimantan timur, penajam balikpapan dan paser namun ini tentang bagaimana indonesia itu merupakan negara yang terdiri dari kepulauan dengan ragam karakter penduduknya.
Kaltim atau kalimantan Timur bukan daerah kepulauan yang terpisakan dari negara kesatuan republik indonesia, kaltim adalah satu kesatuan dari negara republik indonesia dimana penduduknya beraneka ragam, suku dan budaya. Masyarakat kaltim merupakan orang orang yang sangat menjunjung tinggi yang namanya toleransi antar sesama warga negara yang berbeda keyakinan, adat istiadat serta kesukuan, mereka mampu hidup berdampingan selama ini.
Kami warga kaltim bukanlah bangsa jin, kuntilanak atau genderwo yang dimaksud oleh para cebong yang viral dimedia sosial akhir akhir ini, soal perpindahan ibukota negara ke kalimantan ini bukanlah keputusan sepihak warga kalimantan, atau segelintir elit politik di senayan. Tapi jni merupkan keputusan mutlak oleh lembaga negara republik indonesia.
Sebagai warga negara yang baik, ketika keputusan atau kebijakan politik negara ini dianggap tidak layak untuk di undangkan maka, alangkah baiknya menempuk jalur jalur yang telah di siapkan oleh konstitusi negara ini. Jangan justru meyebarkan sebuah ujaran kebencian, mendiskreditkan orang lain, atau kelompok tertentu. Apalagi sampai menghina dan menghujat seperti yang viral akhir akhir ini di media sosial.
Kalian justru malah mempertontonkan kebodohan kalian, intoleran kalian dan kebencian kalian terhadap sesama anak bangsa. Negara tidak pernah memaksa kalian yang saat ini sudah menetap di Jakarta hari ini dan memiliki rumah dan gedung mewah untuk pindah ke kalimatan timur, warga kalimantan timur juga banyak yang punya berduit punya banyak rezeki rejeki tapi tidak seperti kalian orang songong berkicau di media sosial.
Dalam hal ini, negara harus tampil dan mengabil perannya sebagai instrumen penegakan hukum, cebong cebong ini perlu ditindak dengan tegas, karena mereka secara gamblang mencoba merusak tatanan yang selama ini kita jaga bersama, jangan karena kepentingan politik sekelompok cebong yang tidak menerima undang undang IKN di sahkan merusak tatanan itu.
Alangkah kacaunya negara ini ketika mereka ini dibiarkan begitu saja. Tanpa adanya penindakan yang tegas oleh aparat hukum di negeri ini.
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahakn Kembali Dengan Sajian Opini Terbaru Narasi Muqrim