Senin, 03 Juni 2024

POLITIK KAUM MARGINAL, DALAM BINGKAI PARTAI POLITIK MILIK PARAH PEKERJA ( PARTAI BURUH KOTA BONTANG )

‘Refleksi Gerakan Partai Buruh Kota Bontang Pasca Pemilu Demi  Merawat Eksistensi Dan Menghadapi Kontestasi Pemilukada Serentak November 2024’

Oleh : Supriadi (Ketua Partai Buruh Kota Bontang)
Bontang, 03 Juni 2024

Gambar : Supriyadi ( Ketua Partai Buruh dan F SP Kep Kota Bontang 

partai buruh merupakan representasi dari kaum pekerja, dinegara manapun kaum pekerja identik dengan wong cilik atau kaum marginal sehingga dalam keseharian aktifitas partai buruh banyak bersentuhan langsung dengan pekerja dan pengusaha/pedagang asongan. 

Bontang dalam persfektif dunia kerja, secara angka sangat menguntungkan partai buruh dari 187.000 masyarakat bontang ada 90.000 masyarakat bontang masuk dalam kategori angkatan kerja. Sebuah angka yang fantastis ketika dikelola dengan baik dan benar. Kemudian eksistensi serikat pekerja yang merupakan embrio dari partai buruh di Kota Bontang ini cukup luar biasa, tinggal bagaimana pengurus partai buruh berkolaborasi dengan stake holder untuk mengkonsolidasi kepentingan itu dalam bingkai politik kaum marginal.

Pemilu presiden dan anggota legislative 2024 kemarin merupakan tolak ukur partai buruh dalam mengatur langkahnya kedepan,ada berbagai macam pembelajaran yang didapatkan dalam momentum pemilu kemarin untuk menghadapi momentum pemilihan kepala daerah serentak di bulan November 2024.

Pada pertemuan pasca pemilu presiden dan anggota legislative, dalam gelaran rakornas partai buruh yang kemudian menghasilkan beberapa rekomendasi diantaranya adalah partai buruh dalam menghadapi pilkada serentak untuk mendukung pasangan calon incumben dan mempertimbangkan posisi ketua ketika ada yang punya potensi dan memilik ketokohan dalam merawat partai buruh.

Dari rekomendasi tersebut dapat saya simpulkan bahwa partai buruh tetap optimis untuk ikut berkontestasi pada pemilu berikutnya di tahun 2029 apabila eksistensi partasi buruh tetap terjaga dan terawat dengan baik.

Partai buruh dalam kacamata Kota Bontang telah melakukan hal itu sebelum rekomendasi itu lahir dalam rakornas partai buruh tahun 2024. Pengurus partai buruh Kota Bontang sangat menyadari hal itu sehingga langkah langkah strategis kemudian di ambil pasca Pemilu guna mempertahankan dan menjaga eksistensi Partai buruh di Kota Bontang.

Pendekatan dan komunikasi politik kepada penguasa yang juga merupakan incumbent dilakukan dan tentu memasatikan bagaimana simbiosis mutualisme dalam konteks politik itu berjalan, antara penguasa dan partai politik buruh dan segala instrument yang dimiliki partai buruh saat ini tanpa menggadaikan ideologi dan  idealisme kepartaian kami.

Pasca komunikasi itu ada harapan baru untuk partai buruh Kota Bontang dalam menjaga eksistensi dimasa mendatang, Walikota Bontang yang punya latar belakang sebagai pekerja dan aktivis buruh sangat memahami sikologi politik di Kota Bontang termasuk partai buruh itu sendiri, sehingga apa yang kami komunikasikan terkait kepentingan partai buruh bisa terakomodir meskipun tidak keseluruhan.

Dari komunikasi yang begitu intens dilakukan demi menyatukan /menyamakan  mindset atau pemikiran kami dengan beliau tentang pergerakan buruh di Kota Bontang, maka tidak ada lagi alasan kemudian partai buruh Kota Bontang saat ini untuk tidak menjatuhkan dukungan kepada incumbent Basri Rase dalam kontestasi pemilihan kepala daerah secara serentak di bulan November 2024 mendatang.