Rabu, 10 Maret 2021

ANDI FAIZAL SOFYAN HASDAM. SH, TOKOH PEMUDA MILENIAL (Mewakafkan Diri Sebagai Politisi Merupakan Manifestasi Menuju Sebuah Perubahan Nyata Yang Bermuara Pada Kesejahteraan Ummat )

Oleh : Muhammad Muqrim
Bontang 10 Maret 2021

  " Sejarah Dunia Adalah Sejarah Orang Muda, Jika Angkatan Muda Mati Rasa, Matilah Semua Bangsa"

 (Pramodya Ananta Toer)

Kesadaran akan politik mendorong dirinya untuk terlibat langsung dalam perpolitikan hari ini, sebagai anak bangsa yang sadar akan pentingnya peran serta dalam menentukan arah sebuah kebijakan, akhirnya mewakafkan dirinya untuk berada dalam ruang poltik yang penuh hiruk pikuk dan tipu daya untuk cita-cita yang mulia, mensejahterakan masyarakat.

Pemuda hari ini harus mampu memposisikan dirinya tidak sebagai objek dari kebijakan, tapi lebih pada pembuat kebijakan itu sendiri dalam rangka merubah arah perjuangan kepemudaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyrakat secara umum.

Sebelum Indonesia memerdekaakan diri dari penjajahan, pemuda selalu tampil dalam menentukan nasib bangsa, senantiasa berada di garis atau garda terdepan. Contoh misalnya lahirnya budi utomo 5 mei 1908, sumpah pemuda 1928, 16 agustus 1945 rengasdengklok, dan pergerakan anak bangsa mendorong terwujudnya reformasi 1998. Pemuda berada di garis terdepan dan menjadi generasi penerus kepemimpinan. Namun ironisnya pemuda hanya dijadikan sebagai objek kebijakan oleh para penguasa negeri ini dalam rangka mengekang dan membungkam pergerakan pemuda itu sendiri.

Politik pecah belah (devide it empera) dipertontonkan oleh kekuasaan, memporak porandakan persatuan dan kesatuan pemuda dan anak bangsa di negeri ini. Saatnya  Anak muda milenial harus bangkit dan tampil dalam menghadapi bonus demografi.

Dirinya (Bang Fais) sadar akan hal itu, namun itu bukanlah hal baru bagi dirinya. Sebagai anak dari pasangan politisi dan bahkan bisa dikatakan keluarga politisi mulai dari nenek, orang tua babak yang pernah berkiprah di gedung senayan Jakarta. Hasrat politik itu secara turun temurun melekat pada dirinya sebagai generasi penerus. dimana dirinya saat ini yang duduk sebagai ketua DPRD Kota Bontang.

Tidak mudah dirinya untuk bisa sampai pada titik itu di usia yang masih tergolong muda, anak kelahiran Sulawesi selatan tepatnya ujung pandang, 14 Januari 1985, Memulai karirnya di orgnisasi kemasyarakatan dan organisasi profesi hingga kemudian terlibat di partai politik kemudian mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Bontang pada Pemilu tahun 2019 lalu. Dirinya mampu membuktikan bahwa anak muda itu bisa berkompetisi dalam kontestasi politik.

Tidak sedikit suara yang diperoleh pada pemilu lalu, 4.640 suara yang perolehnya dan itu tergolong terbanyak disandangnya diantata 25 anggota DPRD saat itu dari 3 (tiga) daerah pemilihan (Dapil) Bontang Utara, Bontang Selatan dan Bontang Barat. Itupulah lah yang mengantarkan dirinya menduduki posisi ketua DPRD Kota Bontang Dari patai golongan karya (GOLKAR) yang menjadi pemenang Pemilu saat itu di Kota Bontang dengan perolehan kursi sebanyak 5 (lima) kursi.

Issu politik dinasty yang menghantam dan menjadi batu sandungan dalam mengambil hati pemilih saat itu mampu di lalui dan bisa di tepisnya. Bertepatan saat itu ayahnya maju calon anggota DPRRI Dapil KALTIM dari Partai NASDEM. Secara kepartaian dirinya tidak memiliki korelasi yang baik untuk saling membantu secara tim, karena dalam aturan partai Golkar sendiri, Ketika calon anggota legislatif lintas partai memiliki hubungan atau saling membantu satu sama lain maka sangsi tegas dari partai golkar akan menantinya bahkan drinya bisa didiskualifikasi dari pencalonan bahkan saat terpilihpun Ketika terbukti dirinya tetap akan di diskualifikasi.

Itu menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya dalam pileg 2019 lalu, sehingga ayahandanya pada saat itu tidak lolos utuk duduk di DPRRI, dirinya berada di posisi kedua setelah pak Awang Faroek mantan Gubernur Kalimantan timur yang maju calon anggota DPR RI saat itu. Meskipun ibunya adalah Walikota Bontang saat itu namun dirinya tidak mau melibatkan orang tuanya dalam setiap aktifitas politiknya entah itu sosialisasi atau pertemuan prtemuan lainnya. Dirinya ingin membuktikan bahwa tanpa keterlibatan orang tuanya dirinya mampu bekompetisi dengan baik.

Andi Faisal Sofyan Hasdam. SH nama aslinya dan biasa disapa dengan Bang Fais. Banyak organisasi yang dirinya pimpin sebelum dirinya didaulat sebagai ketua DPRD Kota Bontang. Dari pengalaman mempimin organisasi itulah dirinya (Bang Fais) banyak belajar soal kepemimpianan. Dan dirinya mampu membuktikan bahwa apa yang menjadi kekhawatiran orang banyak bahwa dirinya adalah politisi karbitan gugur dengan sendirinya. Kepiawaiannya memimpin Lembaga legislatif hingga hari ini menjadi bukti bahwa itu tidaklah benar.

Dimulai sejak dirinya memimipin bontang Fc yang dimana saat itu ayahnya sebagai Walikota Bontang. Dirinya mampu memgorganisir pemain sepa bola yang memperkuat Bontang FC untuk mendapatkan juara di berbagai kompetisi sepak bola baik nasional maupun regional KALTIM saat itu.

Hingga hari ini sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Bontang, Ketua DPD II golkar Kota Bontang dan banyak lagi organisasi yang lain dirinya pimpin. Kemampuan kepemimpinan dan manajerial yang dimiliki dirinya tidak lagi di ragukan apalagi Ketika dirinya membuktikan dengan duduk sebagai ketua DPRD Kota Bontang. Secara mental dan keilmuan dirinya sangat siap untuk menduduki posisi itu.

Sebagai anak WALIKOTA yang terbiasa hidup dengan begelimang kemewaahan, memang tidak banyak yang mengetahui kepribadian dirinya yang sesungguhnya. Kebanyakan pandangan orang bahwa anak WALIKOTA itu hanya bisa bergantung pada sosok  orang tuanya, dan numpang tenak dari orang tuanya. Bagi dirinya ini memang persoalan yang tidak mudah dihadapi. Namun apapun alasannya itu harus bisa di tepisnya.

Tidak ingin ambil pusing persoalan dirinya yang dinilai tidak layak, tidak mampu, numpang tenar dan politisi karbitan. Andi Faisal Sofyan Hasadam, SH sapaan Bang Fais terus melangkah dengan pasti untuk tetap berbuat yang menurut dirinya benar. Hingga dirinyapun bisa membuktikan itu dengan kerja-kerja yang nyata dan pasti.

Sebagai anak muda yang sadar akan potensi yang dimilikinya, itu tetap di asah dan dimatangkan dengan perlahan. Banyak yang membanggakan dirinya hari ini. Kebanyakan anak muda di kota ini menjadikan dirinya sebagai kiblat anak muda milenial yang tidak mudah meyerah dan mau berusaha dengan tidak bergantung pada keberhasilan dan kesuksesan orang tua di bidang politik dan pemerintahan.

Berikut karir dirinya di berbagai organisasi :


Melihat karirnya di organisasi, tidak lagi diragukan soal pengalaman apalagi persoalan kwalitas dan kapabilitasnya  dalam mengelola sebuah kelompok yang lebih  besar, apalagi selevel Lembaga legislatif.

Harapan besar anak muda milenial kota bontang berada di Pundaknya saat ini, berharap mampu menjadi motor penggerak bagi milenial milenial lain yang ada di Kota Bontang untuk terlibat aktif dalam mengawal segala bentuk kebijakan pemerintah yang megarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Perjalanan karirnya masih Panjang, ini juga tidak akan mudah dihadapi kedepan tanpa keterlibatan kawan-kawan seperjuangan dirinya yang tetap komitmen dan konsisten mengawal dirinya tetap pada garis perjuangan melalui jalur politik yang di jalaninya saat ini. Kesuksesan dirinya tidak lepas dari peran anak-anak muda yang ada di lingkaran dirinya saat ini.